Parasitology
d. Klasifikasi Parasitologi
1. Protozoologi medik,
1. Rhizopoda (Amoeba)
2. Flagelata (mastingopora)
3. Ciliata (Chiliopora)
4. Sporozoa
2. Helmintologi medik
berkaitan dengan studi parasit cacing yang mempengaruhi manusia
3. Entomologi medik
berkaitan dengan studi arthropoda yang menyebabkan atau menularkan penyakit pada manusia
e. Patogenesis Infeksi Protozoa
Berbagai Cara Patogen Menyerang Tubuh
Kontak fisik, Kontaminasi makanan, Darah dan cairan tubuh lainnya, Udara
Penyakit-penyakit yang bisa disebabkan protozoa
1. Malaria
2. Giardiasis
3. Toksoplasmosis
4. Penyakit tidur (Trypanosomiasis Afrika)
5. Disentri amoeba
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Pada Infeksi Protozoa
Selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
Hindari kontak fisik dengan orang lain dan gunakan masker
Selalu gunakan kondom saat berhubungan intim
Pastikan Anda memperoleh vaksin, misalnya vaksin COVID-19, vaksin influenza, vaksin pneumonia, vaksin hepatitis B, dan vaksin HPV
Tutup mulut ketika batuk dan bersin
Perhatikan kebersihan tempat dan makanan yang Anda konsumsi
Gunakan alat pelindung diri
a. Pengaruh Parasite pada host
Example of literary work
o Cedera mekanik, dapat ditimbulkan oleh tekanan parasit akibat pertumbuhan yang lebih besar
o Efek merusak dari zat beracun pada Plasmodium falciparum
o Pengambilan nutrisi, cairan, dan metabolit oleh parasit
Example of technology affecting lives
o Reaksi imunologis, kerusakan jaringan dapat disebabkan oleh respons imunologi host, misalnya: sindrom nefritis setelah infeksi Plasmodium.
o Proliferasi berlebihan dari jaringan tertentu karena invasi oleh beberapa parasit dapat juga menyebabkan kerusakan jaringan pada manusia, misalnya fibrosis hati setelah pengendapan ovum dari Schistosoma.
b. Penularan Parasite
1. Sumber infeksi
o Manusia - Merupakan sumber atau perantara terbesar infeksi parasitik (contohnya taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain). Suatu kondisi dimana infeksi ditularkan dari satu orang ke orang lain disebut antroponisis.
o Hewan - Dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi. Suatu keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis (misalnya, hidatidiasis).
2. Cara penularan
o Rute oral. Konsumsi makanan, air, sayuran atau tempat yang terkontaminasi oleh stadium infeksi parasit. Cara penularan ini pada beberapa parasit dikenal sebagai rute fecal oral
Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang.
Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang kurang matang atau mentah.
Mengkonsumsi air mentah atau belum matang.
o Penetrasi kulit dan membran mukosa
Penetrasi kulit oleh larva filaria (filariformy larva)
Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S. Mansoni, dan S. haematobium yang kontak dengan air yang terinfeksi.
o Inokulasi vektor arthropoda
o Kontak seksual
c. Parasitologi Medis
1. Morfologi
Meliputi ukuran, bentuk, warna dan posisi organel yang berbeda dalam parasit pada berbagai tahap perkembangannya. Hal ini penting dalam diagnosis laboratorium yang membantu untuk mengidentifikasi berbagai tahap pengembangan dan membedakan antara patogen dan organisme komensal. Contoh: Entamoeba histolytica dan Entamoeba coli.
2. Distribusi geografis
o Spesifisitas host, misalnya: Ancylostoma duodenale membutuhkan manusia sebagai host, sementara Ancylostoma caninum membutuhkan anjing sebagai host.
o Kebiasaan makan, misalnya konsumsi daging mentah atau kurang matang atau sayuran predisposisi Taeniasis.
o Kemudahan parasit melarikan diri dari host, parasit yang dilepaskan dari tubuh bersama dengan feses dan urin lebih cepat terdistribusi dibandingkan parasit memerlukan vektor atau kontak cairan tubuh langsung untuk transmisi.
o Kondisi lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup di luar tubuh host, yaitu suhu, keberadaan air, kelembaban, dan sebagainya.
o Adanya host yang sesuai, parasit yang tidak memerlukan host perantara (vektor) untuk penularan lebih luas didistribusikan daripada parasit yang membutuhkan vektor.
3. Siklus hidup parasit
o Fase di dalam tubuh.
o Fase di luar tubuh manusia.
4. Hubungan host-parasit
o Status carrier-hubungan host-parasit yang sempurna di mana kerusakan jaringan oleh parasit diseimbangkan dengan perbaikan jaringan host.
o Keadaan penyakit-penyakit terjadi akibat resistensi host yang rendah atau patogenisitas parasit yang tinggi.
o Penghancuran parasit-terjadi ketika resistensi host yang tinggi.
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Pencegahan (preventif)
o Pengurangan sumber infeksi.
o Kontrol sanitasi air minuman dan makanan.
o Pembuangan limbah yang tepat.
o Penggunaan insektisida dan bahan kimia lain
o Pakaian pelindung yang mencegah vektor
o Kebersihan pribadi yang baik.
o Menghindari praktek seksual yang tidak aman